Categories
Alkitab Keselamatan Tentang Tuhan

Mendoakan Orang Yang Sudah Meninggal

Disclaimer: Sebelum mulai, aku mau kasitau dulu bahwa apa yang aku sampaikan berdasarkan Alkitab.

Haruskah kita mendoakan orang yang sudah meninggal supaya dia diterima di surga?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus mundur selangkah dulu dan bertanya: Bagaimana caranya orang bisa masuk surga? Kebanyakan umat beragama, atau bahkan yang tidak beragama, akan bilang, “Kita masuk surga kalau kita rajin berbuat baik.” Jawaban ini sepertinya memuaskan, sampai kita bertanya lebih lanjut, Siapa yang bilang kita akan masuk surga kalau kita rajin berbuat baik?” Karena ini masalah yang sangat penting, jangan sampai kita hanya bergantung pada “kata orang”.

Sebenarnya, kenapa sih manusia sampai punya tradisi mendoakan orang yang sudah meninggal?

businessman with wingsKita sadar kita berdosa. Kita sadar sesadar-sadarnya bahwa di dunia ini kita tidak selalu berbuat baik (malah mungkin perbuatan baiknya sedikit dibanding jahatnya). Dan kesadaran akan dosa itu mendatangkan ketakutan. Kita jadi takut; takut dihukum karena dosa kita terlalu banyak. Karena takut, kita minta didoakan oleh orang lain, siapa tahu doa mereka bisa menolong kita.

Kita tidak tahu ada apa setelah kematian. Sekalipun banyak spekulasi tentang dunia yang menunggu kita setelah kita mati, banyak orang tetap blur tentang dunia orang mati. Jangan-jangan di sana banyak setan? Jangan-jangan saya akan dipersulit untuk masuk surga? Berbagai macam ketakutan itu membuat kita mencari keamanan dari doa orang lain.

Tidak ada yang bisa menolong kita setelah kita mati. Karena itu, kita minta tolong kepada orang-orang yang masih hidup. Begitu mati, tutup mata, kita sendirian di alam sana. Semua orang yang kita sayangi dan bisa kita harapkan masih ada di dunia, jadi pasti mereka mau berdoa buat kita.

Semua pemikiran itu natural. Manusia memang selalu ingin bersiap untuk masa depannya (terbukti dengan adanya pendidikan, kursus ini itu, asuransi, tabungan, dsb). Masalahnya, kita tidak tahu bagaimana harus persiapan buat yang satu ini! Karena itu kita cari back up plan berupa doa-doa dari orang lain, dengan harapan semoga mereka bisa menolong kita.

Bagaimana menurut Alkitab?

Ini dia yang penting. Saya akan membahas tiga poin yang sudah disebut di atas.

Kita memang berdosa; dan upah dosa adalah maut. Inilah yang Alkitab katakan. Tidak heran kita ketakutan untuk membahas apapun yang berhubungan dengan kematian. Manusia secara aneh merasa bahwa dia akan dihukum setelah mati – dan itu benar!

Bagaimana kalau kita banyak berbuat baik? Alkitab berkata, segala kesalehan kita seperti kain kotor (Yesaya 64:6). Yang dimaksud “kain kotor” adalah – maaf – pembalut bekas. Apakah separah itu?? Ya karena pembandingnya adalah Tuhan sendiri, yang disebut dalam Alkitab: “God is good” (Tuhan adalah baik – kebaikan itu identitas Tuhan). Bila kebaikan kita diadu dengan kebaikan Tuhan – yang menerbitkan matahari, menurunkan hujan, memberi nafas, memberi makanan, buat orang yang memuji Dia maupun mencaci Dia – ya apalah arti kebaikan kita? Semua yang kita lakukan jadi tidak berarti, dan kita sadar kita berdosa di hadapan Tuhan yang mahakudus. Kesadaran ini membuat kita takut berhadapan dengan Dia setelah kita mati.

Setelah mati, hukuman kekal menunggu kita (!!). Inilah yang jadi nasib orang-orang yang mati dalam dosa mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, Alkitab dengan tegas berkata bahwa perbuatan baik tidak akan menolong kita, karena yang terbaik yang bisa kita lakukan pun tidak cukup untuk dibandingkan dengan kebaikan Tuhan.

Ketika kita mati, kita harus berhadapan dengan Tuhan, Hakim seluruh bumi. Ini mengerikan. Dosa kita akan dipaparkan di depan mata kita, dan kita semua tidak akan lolos kualifikasi untuk masuk surga. Bagaimana dengan mereka yang masih hidup, yang kita harapkan akan menolong kita lewat doa biar kita masuk surga? Teman, mereka juga sedang menunggu untuk bertemu Hakim Agung itu. Mereka tidak mungkin menolong kita, karena mereka tidak bisa menolong diri mereka sendiri!

Lalu bagaimana??

Tapi, teman-teman, Tuhan, yang menciptakan dan memelihara hidup kita, adalah Tuhan yang mengasihi kita. Dia tidak mau kita dihukum dan menderita selama-lamanya. Dia tidak mau kita mati dalam keputusasaan karena tidak punya pengharapan. Jadi, Tuhan menyediakan jalan keluar.

Jalan keluar itu bernama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat.

rescueNama Yesus artinya Tuhan menyelamatkan. Inilah tujuan kedatangan-Nya ke dunia. Yesus menanggung semua hukuman yang harus kita tanggung saat Dia disiksa sampai mati disalib. Dia tidak berdosa, tapi Dia dihukum karena dosa kita. Kita sudah bebas hukuman dan bisa mati dengan tenang. Yang perlu kita lakukan sederhana:

  1. Mengaku bahwa kita orang berdosa.
  2. Percaya bahwa hukuman buat dosa kita sudah ditanggung Yesus di salib, dan kita tidak perlu menanggung hukuman apa-apa lagi setelah kita mati nanti.
  3. Bertobat – berhenti berbuat dosa dan hidup untuk Yesus.

…dan, Alkitab bilang, kita akan diselamatkan.

Berikut ini beberapa ayat Alkitab, yang isinya tentang keselamatan bagi mereka yang percaya pada Yesus.

“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” (Roma 8:1)

“Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.” (Yohanes 11:25)

“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” (Roma 10:9)

“(Tuhan) menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” (2 Petrus 3:9)

Dan yang terakhir, ayat yang sangat terkenal:

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.” (Yohanes 3:16-18)

Kalau dalam hidup ini kita percaya kepada Yesus dan menyerahkan hidup kita buat Dia, kita diselamatkan. Setelah mati, kita akan pergi ke tempat yang telah Dia sediakan bagi kita, tempat yang baik, tidak ada air mata dan sakit penyakit, dan kita akan bersama Tuhan selama-lamanya (Yohanes 14:1-3). Tapi kalau dalam hidup ini kita tidak percaya pada Yesus, kita mati dalam dosa kita (Yohanes 8:24), kita dihukum (Yohanes 3:17), dan tidak ada yang bisa menolong kita. Kita hanya punya waktu sekarang, saat hidup di dunia ini, untuk membuat keputusan yang akan menentukan nasib kekal kita.

Kesimpulan

Mendoakan orang yang sudah meninggal supaya dia masuk surga, tidak ada gunanya.

  1. Orang yang mendoakan dia pun tidak berkuasa untuk menentukan apakah mereka sendiri masuk surga atau tidak. Bagaimana mungkin orang yang tidak bisa menolong dirinya sendiri, mau menolong orang lain? Hanya Tuhan yang bisa menolong kita, dan Dia sudah lakukan itu melalui Yesus Kristus. Bila kita terima pertolongan itu, kita selamat. Tapi bila kita menolak pertolongan-Nya, berarti kita akan berhadapan dengan Hakim Yang Adil itu dengan membawa dosa-dosa kita.
  2. Perbuatan baik seseorang tidak bisa meringankan dosanya. Tuhan tidak perlu diingatkan tentang perbuatan kita – yang baik maupun yang jahat; Dia ingat semuanya dan Dia akan paparkan di depan kita waktu kita menghadap Dia nanti.
  3. Keputusan yang menentukan apakah seseorang mau menerima Yesus dan diselamatkan, harus dibuat di dunia ini. Setelah mati, tidak ada lagi kesempatan untuk membujuk Tuhan dengan harapan hukuman dibatalkan.

Pilihannya cuma dua:

  • Mati di dalam iman kepada Yesus Kristus, dan diselamatkan.

  • Mati di dalam dosa kita, dan menanggung hukuman kekal.

Dan pilihan itu hanya bisa dibuat selama kita masih hidup. Setelah mati, tinggallah kita berhadapan dengan Hakim seluruh bumi. Tidak adaa, “Semoga dia diterima di surga.” Mereka yang percaya kepada Yesus Kristus bisa berkata dengan yakin bahwa mereka akan pergi ke surga, ke tempat yang sudah disediakan Juruselamat mereka.

29 replies on “Mendoakan Orang Yang Sudah Meninggal”

Gw ga bilang idealisme loe salah, tapi Tuhan juga ga melarang manusia berdoa untuk orang yang mereka kasihi, apalagi membatasi bahwa doa hanya untuk orang hidup… Sah-sah saja sih klo menurut gw manusia berdoa untuk kerabatnya yang sudah meninggal… Lagian, masih bagusan klo ingat berdoa untuk mereka yang meninggal ketimbang lupa berdoa sama sekali?? Hehehe… peace ya sis…

No problem, bro. Menurut gw emg pertanyaannya bukan bener ato salah, tapi ada gunanya ato engga. Emang bener kita pasti ada kerinduan buat kontak dgn orang2 terkasih yg sudah meninggal. Jalan keluarnya, kl menurut Alkitab, bukan dgn berdoa buat keselamatan mereka yg sudah meninggal, tp dgn sama-sama terima keselamatan di dalam Yesus waktu masih hidup. Jd nanti stlh meninggal, tetanggaan deh di surga. 😉

Reblogged this on IkaBundaJoyKen's blog and commented:
“Pilihannya emang cuma dua:
1. Mati di dalam iman kepada Yesus Kristus, dan diselamatkan.
2. Mati di dalam dosa kita, dan menanggung hukuman kekal.
Pilihan itu hanya bisa dibuat selama kita masih hidup. Setelah mati, tinggallah kita berhadapan dengan Hakim seluruh bumi. Ga ada kalimat, “Moga-moga dia diterima di surga.” Mereka yang percaya kepada Yesus Kristus bisa bilang dengan yakin bahwa mereka akan pergi ke surga, ke tempat yang sudah disediakan Juruselamat mereka.”

Thks buat tulisannya, memang Alkitab berkata demikian mengenai dunia org mati, tidak ada gunanya berdoa bagi mrk…
Sikap hati,prilaku kita selagi hidup, itu yg menentukan kehidupan setelah kematian
Akan tetapi kematian mereka (orang tua. Kerabat dll) yg belum mengenal Yesus, krn mrk belum mengerti arti keselamatan dalam Yesus, krn mrk tidak diajarkan atau tidak ada pengajar yg membuat mereka mengerti akan hal itu , bagaimana nasibnya ya? Akankah sama tetap di hukum?
Klo iya tetap di hukum, kasian sekali…mrk binasa krn tidak tau apa2? Apakah ini adil?

Halo Evi. Alkitab bilang, Tuhan punya penghakiman buat mereka yg dlm hidupnya tidak pernah mendengar tentang Yesus. Jadi kita bisa yakin bahwa Tuhan pasti adil. Yg penting, kita yg sudah tahu tentang Yesus berkewajiban membagi berita keselamatan selama msh di dunia.

Alkitab mngatakan orng yang sudah mati itu tidak punya fikiran,persaan,dll,krna roh dan jiwanya ketika dia mati itu sudah diambil oleh Tuhan,memang orng berdoa untuk orng mati tidak masalah,tp Tuhan sudah mngaturnya mau dimanakah dia akan di tempatkan.terimakasih

Salam kenal sebelumnya.
Mohon maaf apabila kata2 setelah ini agak frontal but no offense..

Kita berdoa untuk kerabat/keluarga dsb yg telah meninggal untuk menyapa mereka, sebagai bentuk penghormatan kita yg masih hidup kepada mereka. Kalau menurut anda mendoakan kerabat/keluarga tidak ada guna nya, berati tidak ada gunanya jg kita memberikan kuburan yg layak untuk mreka?
Contoh: prajurit/tentara atau apalah yg meninggal dlm peperangan, setelah kembali ke negara nya jg dberikan penghormatan lho. Ada penghormatan khusus buat mereka yg meninggal saat perang.
Masa kalian dg ortu sendiri yg ajarin kalian dr bayi sampai tua, sekadar menghormati, atau menyapa mereka yg sudah ada di liang kubur aja sampe dperdebatkan? Apakah sampai tdk seberguna itu menghormati mreka yg sudah meninggal?

Bahkan disebutkan jg, Yesus itu jg dilahirkan sbg manusia. Kenapa kalian jg masih berdoa untuknya? Masih memohon2 dr Nya? Toh menurut blog ini ga ada gunanya jg?

Peace..

Halo Dirga.

Memberi penghormatan yg layak dlm bentuk penguburan yg baik sama sekali ga salah. Yg saya bahas adl tentang mendoakan orang yg sudah meninggal supaya mereka masuk surga. Silakan memberi penghormatan dlm bentuk yg layak. Tapi semua itu ga akan mempengaruhi nasib kekal mereka. Begitu maksudnya.

Orang Kristen tidak pernah berdoa UNTUK Yesus. Dan Yesus tidak sama dengan manusia biasa, krn kami percaya bhw Dia adalah Tuhan. Ttg ketuhanan Yesus, saya ga akan bahas di komen ini krn bisa puanjaang banget.

Peace.

Menggelikan….
Seolah olah yang punya surga itu cuman kerajaan Tuhan yang paling baik dan tiada dua nya.
Anda semua ini seperti katak dalam tempurung.

Di dalam ajaran Buddhisme juga ada surga yang belum anda ketahui…

Sekali kali anda perlu tau tanah suci sukhavati barat, surga Amitabha Buddha…

Tanah suci Lazuardi Timur, surga Bhaisajyaguru Buddha….

Mengenai doa untuk meninggal,
Siapa bilang ga ada manfaat….
Bacalah Sutta Ksitigarbha. Disana tertulis setelah kematian, si almarhum juga mendapat berkah dan pahala dari keluarga terdekat, apabila keluarga dekat berbuat pahala kebajikan.

Semua berkah dan karma buruk yang di peroleh merupakan hasil karma dari masa lampau.

Bagi saya, isian alkitab cukup kontroversi, dan ada kontra dengan ajaran buddhisme.

Saudaraku Glory Ekasari, membahas tentang mendoakan Orang Orang Meninggal Masuk Surga Tidak Berguna.. Bagaimana seandainya Saya Mendoakan Keluarga Anda Yang sudah Meninggal Seperti Ini ” Ya ALLAH ya Tuhan Kami Zat Tunggal Dari Segala Yang Tuggal Yang Tiak Beranak Dan Diperanakkan Azablah dan Masukkan Semuanya Keluarga Glory Ekasari yang Sudah Meninggal Kedalam Neraka Jahannam Jangan Pernah Kau Ciumkan Bau Surga Sedikitpun Kepada Keluarganya yang Sudah Meninggal”…!! dalam Hal Ini Saya Berdoa Sperti itu bagaimana Perasaan Akhwat Glory Ekasari.. (Maaf jika Sedikit Menyinggung Saya Juga Dulu Terlahir Dari Keluar Kristen Yang Taat dimana Ayah Saya Seorang Pendeta dari Gereja di Bondowso, Tapi Semuanya berubah Ketika Hidayah datang Kepada Siapapun yang di Kehendakinya melalui Ibu saya..).. 🙂

Terima kasih untuk komentarnya, sdr. Yefta. Artikel ini saya tulis berdasarkan Alkitab, dan saya juga menjelaskan mengapa mendoakan orang yang sudah meninggal itu tidak perlu. Bila Anda tidak setuju karena berbeda dengan pandangan agama Anda, itu kebebasan Anda. Salam.

Terimakasih Gloryekasari ats penjelasannya. Yang lain keyakinan tidak usah dikomentarilah. Itu pasti berbeda kalau sama berarti keyakinannya sama dong.

lalu bagaimana “PANDANGAN ANDA DENGAN TRADISI YAHUDI” ini :

sumber http://www.kompasiana.com/levian/kematian-pada-seorang-yahudi_551f7f8aa333113a2db66f37
…………………
Untuk keluarga yang di tinggal selama 7 hari akan melakukan duduk Shiva, dimana tidak melakukan kegiatan lain kecuali menerima tamu yang turut berduka cita. Tamu yang datang biasanya sambil membawa bantuan, berupa makanan untuk yang berduka cita tak perlu keluar rumah. Pertanda keluarga berduka cita saat ini memakai pita hitam di lengan tangan kanan ataupun kantong baju yang di sobek. Tanda maupun kantong baju sobek tak di pakai ketika Shabbat. Adapun yang termasuk berduka cita adalah keluarga sekandung , orang tua dan anak-anak. Jika itu mertua,ipar-ipar ataupun anak yang bukan sekandung bukanlah termasuk keluarga yang perlu duduk Shiva ini. Tugas dari keluarga pria sepanjang 1 tahun akan membacakan doa khusus yang di namakan doa Kaddish. Umumnya sepanjang 1 tahun akan melakukan sembahyang di Shinagog pada waktu pagi hari, begitu juga pada hari Shabbat maupun hari perayaan agama Yahudi.
…………….

sementara dari sumber lain … https://www.wikiwand.com/id/Doa_bagi_orang_yang_telah_meninggal_dunia
menyatakan demikian
…..
Doa bagi orang yang telah wafat merupakan bagian dari ibadah Yahudi. Doa-doa yang dipersembahkan bagi almarhum(ah) itu terdiri dari: Pembacaan Mazmur; pembacaan suatu doa komunal tiga kali sehari dalam bahasa Aram yang dikenal sebagai Kaddish. Kaddish sebenarnya berarti “Penyucian” atau “Pengudusan” (atau “Doa untuk Menjadikan Suci”) yang merupakan suatu doa “Dalam Pujian akan Allah”; atau kenangan-kenangan khusus lainnya yang dikenal sebagai Yizkor; dan juga suatu Hazkara yang didaraskan dalam peringatan tahunan yang dikenal sebagai Yahrzeit sebagaimana dalam hari-hari raya Yahudi.

Ujud yang digunakan di Inggris berisi kutipan berikut: “Kasihanilah dia; ampuni segala pelanggarannya … Lindungi jiwanya dalam naungan sayap-Mu. Perlihatkan padanya jalan kehidupan.”

El Maleh Rachamim adalah doa Yahudi sebenarnya yang dimaksudkan bagi orang yang telah wafat, kendati kurang dikenal dibandingkan dengan Kaddish Orang yang Berkabung. Kaddish tidak menyebutkan kematian melainkan lebih kepada penegasan iman yang teguh dari orang-orang yang berkabung akan kebaikan Allah, sementara El Maleh Rachamim merupakan suatu doa yang dimaksudkan bagi semua orang yang telah wafat. Terdapat beragam terjemahan teks aslinya dalam bahasa Ibrani yang cukup berbeda secara signifikan. Salah satu versi bertuliskan:

Allah, yang penuh belas kasih, yang mendiami ketinggian langit, berikan istirahat yang layak di bawah sayap Shekinah-Mu, di tengah barisan yang suci dan murni, sinarilah seperti gemerlap langit jiwa-jiwa mereka yang kami cintai dan mereka yang tak bersalah yang pergi menuju tempat peristirahatan abadi mereka. Semoga Engkau yang adalah sumber belas kasih melindungi mereka selamanya di bawah sayap-Mu, dan mengikat jiwa mereka di antara yang hidup, sehingga mereka dapat beristirahat dalam damai. Dan mari kita katakan: Amin.

dan dapat kita lihat juga di wikipedia https://id.wikipedia.org/wiki/Doa_bagi_orang_yang_telah_meninggal_dunia

Jika demikian, kasihan ya bayi bayi yg meninggal, baik yg telah dilahirkan maupun yg masih dalam kandungan. Mereka tidak tau apa apa soal iman, juruselamat, mesias, bahkan mereka tidak pernah punya kesempatan untuk tau kabar baik itu, sekalipun orang tuanya mengetahui hal hal itu.

Dasar Alkitab:
1 Tim 2:1-2: Ajaran untuk menaikkan doa syafaat bagi semua orang
1 Tim 2:5: Yesus satu- satunya Pengantara kepada Bapa
Rom 8:11: Roh Kristus yang membangkitkan Kristus akan menghidupkan kita
Yoh 3: 16: Yang percaya pada Kristus beroleh hidup kekal
Yoh 6:54, 6:58: Yang makan Roti Hidup [dan minum darahNya] akan hidup selamanya
Yoh 8:51: Yang menuruti firman Kristus tidak akan mengalami maut
Yoh 6:54: Yang makan daging-Nya dan minum darah-Nya, mempunyai hidup kekal
Yoh 11:25-26: Yang percaya kepada Kristus akan hidup walaupun ia sudah mati
1 Yoh 3:2: Kelak kita akan menjadi sama seperti Kristus
Why 5:8; Why 8:3-4: Doa syafaat para tua-tua di surga
Yak 5:16: Doa orang benar besar kuasanya
1 Kor 3:9: Kita adalah kawan sekerja Kristus
Rom 8:38-39: Maut tidak memisahkan kita dari kasih Kristus

Halo, Netter.

1 Tim 2:1-2 konteksnya menunjukkan bahwa kita diperintahkan untuk berdoa bagi semua orang yang masih hidup, khususnya pemerintah.

Wahyu 5:8 & 8:3-4 adalah tentang doa orang2 kudus yang meminta keadilan dari Allah (karena Allah kemudian merespon dengan menjatuhkan hukuman atas bumi).

Yak 5:16 adalah tentang mendoakan orang sakit, bukan orang mati.

Ayat-ayat lainnya saya rasa tidak berhubungan sama sekali dengan mendoakan orang mati.

Terima kasih untuk komentarnya.

Leave a reply to gloryekasari Cancel reply