Categories
Alkitab Hidup baru Pertumbuhan Rohani Tentang Tuhan

Tentang Perjamuan Kudus

Dalam post sebelumnya sudah dibahas tentang baptisan. Lanjutannya adalah tentang Perjamuan Kudus, atau yang disebut juga Ekaristi. Tuhan Yesus juga memerintahkan murid-muridNya berkumpul dan memperingati kematianNya melalui Perjamuan Kudus ini. Sejak sekitar tahun 55 M ketika surat pada jemaat Korintus ditulis oleh Paulus, praktek Perjamuan Kudus telah menjadi tradisi gereja (1 Korintus 11:23-26). Sekitar tahun 100 M (atau lebih awal lagi), sebuah dokumen gereja yang dikenal dengan nama Didache (pengajaran oleh keduabelas rasul) telah menyebutkan etika Perjamuan Kudus yang diterima oleh gereja. Dengan demikian, dalam hitungan beberapa tahun setelah Tuhan Yesus naik ke surga, jemaat Kristen pada umumnya telah menerima Perjamuan Kudus sebagai tradisi tetap gereja.

Baptisan merupakan tanda awal penyerahan diri seseorang pada Kristus untuk menjadi pengikutNya, sedangkan Perjamuan Kudus merupakan tanda keberlanjutan iman bagi orang-orang percaya.

Gambar dari http://www.gettyimages.com
Gambar dari http://www.gettyimages.com

Mengapa merayakan Perjamuan Kudus?

Melakukan Perjamuan Kudus adalah perintah Tuhan Yesus (Lukas 22:19). Ini bukan acara yang dibuat-buat oleh gereja; tujuan dari Perjamuan Kudus sangat jelas: memperingati pengorbanan Yesus bagi keselamatan kita. Ada dua hal yang wajib dilakukan orang percaya untuk “mengesahkan” komitmen mereka dalam mengikuti Yesus, yaitu memberi diri dibaptis (cukup dilakukan sekali saja) dan menerima Perjamuan Kudus (dilakukan secara teratur pada waktu-waktu yang ditentukan gereja). Ini merupakan perwujudan jasmani dari pengakuan iman kita secara rohani.

Melakukan Perjamuan Kudus berarti memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang (I Korintus 11:26). Dunia mengetahui bahwa orang-orang Kristen secara teratur mengadakan Perjamuan Kudus. Dan ketika mereka bertanya apa maksud dari sakramen ini, kita bisa menjelaskan tentang kematian Yesus dan kemenanganNya atas dosa.

Perjamuan Kudus adalah tanda persatuan antara semua orang percaya. Paulus menegaskan bahwa kita adalah satu tubuh karena kita mengambil bagian dalam perjamuan yang sama (I Korintus 10:17). Karena itulah semua orang percaya yang telah menyatakan komitmen iman mereka pada Kristus lewat baptisan juga bersama-sama mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus, karena kita semua adalah satu di dalam Kristus.

Siapa yang boleh ambil bagian dalam Perjamuan Kudus?

Secara tradisional gereja menganut konsep-konsep berikut mengenai siapa yang boleh ambil bagian dalam Perjamuan Kudus.

Hanya mereka yang percaya kepada Yesus Kristus yang boleh ambil bagian dalam Perjamuan Kudus. Hal ini penting sekali untuk dipahami. Perjamuan Kudus bukan untuk orang-orang sakit yang ingin sembuh atau untuk orang-orang yang tidak mengenal Yesus. Perjamuan Kudus adalah untuk orang-orang yang telah menyerahkan diri mereka kepada Kristus. Paulus memperingatkan jemaat Korintus tentang bahayanya memperlakukan Perjamuan Kudus sekehendak mereka (I Korintus 11:29-30) – dan surat tersebut adalah untuk jemaat; bagaimana dengan orang-orang yang bahkan bukan jemaat? Tentu peringatannya akan lebih keras lagi!

Hanya mereka yang telah dibaptis yang boleh ambil bagian dalam Perjamuan Kudus. Masing-masing gereja menentukan peraturan yang berbeda dalam hal ini: ada yang mensyaratkan baptisan untuk menerima Perjamuan Kudus, ada juga yang tidak. Bagi penulis, baptisan merupakan syarat yang layak untuk menerima Perjamuan Kudus. Sebagai ilustrasi, kita tidak akan mengizinkan orang asing secara teratur ikut makan malam di tengah keluarga kita, kecuali bila orang itu telah sah menjadi anggota keluarga lewat proses hukum yang berlaku. Demikian pula baptisan sebagai tanda seseorang berkomitmen untuk mengikut Yesus dan terlibat dalam gereja, adalah syarat yang penting agar kita secara sah (terutama di mata manusia) menjadi anggota yang diizinkan menerima Perjamuan Kudus.

Apabila ada orang percaya yang belum dibaptis namun ingin mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus, maka tentu memberi diri untuk dibaptis tidaklah berat (mengingat ia telah berani mengambil keputusan untuk mengikut Kristus). Dan apabila ada orang percaya yang mengalami halangan untuk dibaptis, atau tidak bisa menerima Perjamuan Kudus karena satu dan lain hal, penulis yakin bahwa gereja, sebagai institusi yang diberi otoritas oleh Allah, bisa mengambil kebijakan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Bagi penulis sendiri, baptisan merupakan perintah Tuhan Yesus dan memang baptisan mendahului Perjamuan Kudus, jadi hal itu tidak tentatif melainkan wajib.

Gereja membuat batasan-batasan, termasuk yang sedang kita bicarakan ini, karena para pemimpin gereja diberi otoritas oleh Allah untuk mengatur kehidupan dan ibadah korporat jemaat. Ini adalah tanggung jawab yang besar, karena itu batasan-batasan yang jelas sangat dibutuhkan. Lagipula baptisan adalah perintah Tuhan Yesus, jadi sudah selayaknyalah kita mengikuti perintahNya.

Hanya mereka yang telah menguji diri sendiri yang boleh ambil bagian dalam Perjamuan Kudus. Sekali lagi referensi kita adalah peringatan Paulus pada jemaat Korintus (I Korintus 11:27-29). Ada orang-orang yang tidak hormat ketika mereka menerima roti dan anggur yang melambangkan tubuh dan darah Kristus; ada yang berselisih dengan sengit satu dengan yang lain; ada yang berperilaku seenaknya saat Perjamuan Kudus; banyak juga yang hidup dalam dosa. Perjamuan Kudus – seperti namanya – adalah kudus. Orang percaya tidak diperkenankan menista kekudusan Allah dalam ibadah; konsekuensi dari tindakan itu adalah Allah akan mendisiplin kita dengan keras (I Korintus 11:30-34).

24 replies on “Tentang Perjamuan Kudus”

Sya percaya tuhan jesus
Tpi sya blm d baptis
Dan sya melakukan perjamuan kudus 1x
Apa itu dosa
Tpi sya ingin d baptis
Karna hanya tuhan jesus yang menuntun sya

Halo Surya. Ini bukan masalah dosa atau engga kok, jadi ya ga apa-apa kalau pernah ikut Perjamuan Kudus sebelum dibaptis. Sekarang niat baptisnya disampaikan dulu aja, setelah itu bebas ikut Perjamuan Kudus. 🙂

saya juga sama dgn surya, saya blm di babtis ttpi mengikuti perjamuan kudus saat keggiatan toga (ebaktian buat remaja) gimana dongg?

Halo Steffi. Gimana apanya nih? Seperti jwbn saya buat Surya. Kalau sudah lewat ya sudah, Tuhan jg pasti ga mempermasalahkan. Nah, buat yg berikutnya, kl kamu memang percaya Tuhan Yesus, ayo ikut baptisan ya. Setelah itu ga perlu lagi bingung tentang Perjamuan Kudus. 🙂 cheers!

Sy sudah di baptis.. Tapi blom pernah mengikuti perjamuan Kudus karna persyaratan dalam gereja Kristen Indonesia atau GKI cuma orang2 yang sudah di Sidi atau mengaku percaya saja yang berhak.. Tapi sy sangat ingin mengikuti perjamuan Kudus itu,, tapi sy takut malah menjadi tidak berkenan dihadapkan Tuhan… 😦

Maaf tanya. Maksudnya sudah dibaptis waktu bayi? Kalau percaya pd Tuhan Yesus, saya rasa mestinya ga ada halangan utk ikut sidi kan? Dan kalau sudah sidi, sudah sah scr penuh mjd jemaat.

Yang menjadi pertanyaan apakah anak2 g boleh ikut perjamuan kudus. Padahal Tuhan Yesus g ada larangan untuk batas usia, apalagi keslamatan anak2.Ini mungkin aturan gereja yg di buat berdasar pada aturan.

Betul, memang aturan gereja. Aturan itu dibuat supaya hanya orang yg sudah mengerti & bisa menghargai tubuh & darah Kristus yg ikut perjamuan kudus. Ini ga ada hubungannya dgn keselamatan anak-anak. Mereka bisa selamat tanpa memahami filosofi di balik perjamuan kudus.

Saya sgt tertarik dgn tulisan ini.. krna smpt mnjadi perdebatan di tmptku bergereja. Dan saya sendiri seoaham dgn penulis. Ktika perdebatan itu sy sdh tunjukn jga ayat firmn itu dlm 1 Kor 11 :26.29.. tpi yg lain tetap ngotot mngatakn bhwa semua orng kristen layak mnerima perjamuan kudus walau blum di Baptis. Karna itu mohon saya diberi solusi dan ayat rujukan kainnya dri Firman Tuhan agar bsa lbih mmperjelas soal ini. Trima ksh. GBU

Halo Rose.
Ayat pendukung tidak ada (yang eksplisit), tapi menurut saya tidak perlu perang ayat sih. Logikanya seperti ini: kalau seseorang benar-benar percaya pada Tuhan Yesus, tidak ada halangan buat dia dibaptis, apalagi kalau memang ingin ikut Perjamuan Kudus. Jadi kenapa tidak dibaptis saja? Kan kalau sudah dibaptis tidak ada halangan lagi.
Lalu bagaimana dengan anak-anak? Seperti yang dikatakan firman Tuhan, orang yang mau ambil bagian dalam Perjamuan Kudus harus menguji dirinya, apakah ada dosa yang belum dibereskan, dsb. Tentu ada anak yang sudah ‘sampai’ kedewasaannya untuk memikirkan itu, tapi secara umum belum. Mereka pikir roti itu ya makanan dan anggur itu minuman, jadi mereka belum bisa memahami makna Perjamuan itu. Daripada kita ambil resiko anak-anak itu tidak menghargai tubuh & darah Kristus sebagaimana mestinya, lebih baik mereka menunggu sampai cukup umur untuk mengambil keputusan memberikan hidup mereka kepada Tuhan lewat baptisan.
Semoga menjawab. 🙂

hallo selamat siang..sy sudah punya pasangan hidup kami sudah punya anak,tapi kami belum menikah,apakah kami boleh ikut perjamuan kudus atau ada larangan.mks

Selamat pagi,

Apakah boleh sebuah organisasi diluar gereja ataupun persekutuan doa menyelenggarakan perjamuan kudus?
Apakah seorang pendeta boleh memimpin perjamuan kudus pada organisasi diluar gereja ataupun persekutuan doa yang anggota didalamnya (pesertanya) ada yang dari agama lain(Katolik)?

Terimakasih sebelumnya. GBU

Halo Vito.

Menurut saya Perjamuan Kudus sebaiknya dilakukan di dalam gereja yang resmi, karena ada pemimpin yang sudah jelas berhak memimpin Perjamuan Kudus (pendeta). Tapi kalau keadaan tidak memungkinkan, kembali ke alkitab, tidak ada larangan untuk menyelenggarakan Perjamuan Kudus sendiri, tentunya dengan cara yang penuh hormat & sepantasnya.

Soal apakah pendeta boleh memimpin Perjamuan Kudus di luar ibadah gerejanya, saya rasa itu tergantung peraturan masing-masing sinode.

Semoga menjawab.

Hallo kk, saya mw nanya kalau kita yang tidak ikut gereja sedia lalu ikut perjamuan kudus bisa atau tidak k

Halo. Kalau tidak ikut gereja terus siapa yang melayani Perjamuan Kudus? Rata-rata gereja mewajibkan Perjamuan Kudus dilayani oleh pejabat gereja (pendeta), jadi ga bisa asal makan roti & minum anggur aja. Begitu setahu saya.

saya sudah di baptis, agama Protestan, tapi belum sidi dan dia menerima Tubuh kristus pada saat ikut teman ke gereja katholik
Apa kah itu perbuatan dosa yang melecehkan Tuhan Yesus..?

Halo Dewi. Setahu saya gereja Katolik tidak memperbolehkan orang yg belum dibaptis Katolik untuk menerima Ekaristi waktu Misa. Ya lebih baik kamu sidi aja di gereja tempat kamu beribadah, & nanti ikut Perjamuan Suci di situ juga ya. 🙂

saya sudah di baptis, agama Protestan, tapi belum sidi dan dia menerima Tubuh kristus pada saat ikut teman ke gereja katholik
Apa kah itu perbuatan dosa yang melecehkan Tuhan Yesus..?

Leave a reply to gloryekasari Cancel reply